Menantu Pahlawan Negara

Bab 538



Bab 538 Mengeluarkan Diri Sendiri dari Keluarga Basagita

Semua orang memelototi Ardika sambil menggertakkan gigi.

Kali ini, mereka benar–benar merasa diri mereka sama sekali tidak bersalah.

Mereka hanya menjalani hari–hari mereka seperti biasa, tetapi tiba–tiba saja mereka tertimpa masalah

sebesar ini.

Tiba–tiba saja, mereka ikut menjadi target makian semua penduduk negara ini bersama Ardika.

ediot fou

yang sudah mencelakai Keluarga Basagita! Dia harus bercerai dengan Luna sekarang juga!”

“Nggak hanya bercerai, idiot ini harus diusir dari Keluarga Basagita. Hanya dengan cara ini, Keluarga Basagita baru nggak akan terseret dalam masalahnya!”

Semua anggota Keluarga Basagita berteriak dengan penuh amarah.

Mereka memang sengaja datang untuk mendesak Ardika memutuskan hubungannya dengan Keluarga

Basagita.

Tuan Besar Basagita berkata dengan kejam, “Luna, kali ini kamu jangan berpikir bisa terbebas dari masalah dengan beruntung lagi. Aku hanya memberimu dua pilihan, bercerai dengan idiot ini, atau jangan salahkan aku kalau aku juga mengusirmu keluar dari Keluarga Basagita bersamanya!”

“Luna, sudah saatnya kamu bercerai, apa yang kamu pikirkan lagi?!”

Desi dan Amanda juga ikut mendesak Luna untuk bercerai.

Hanya Handoko dan Futari yang tidak ingin melihat Luna bercerai dengan Ardika.

Namun, semua orang menganggap mereka masih kecil. Mereka juga tidak bisa melakukan apa–apa di

saat seperti ini.

“Oke, aku sudah membuat keputusan.”

Luna mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan tertawa getir.

*Aku memutuskan untuk keluar dari Keluarga Basagita bersama Ardika!”

“Mulai sekarang, aku nggak ada hubungan apa–apa lagi dengan Keluarga Basagita!”

Selesai mengucapkan kalimat itu, Luna sudah berlinang air mata.

Dia seakan–akan sudah mengeratkan seluruh tenaganya untuk mengambil keputusan ini.

Begitu mendengar ucapan Luna, suasana di ruang tamu langsung berubah menjadi hening seketika!

Semua orang tidak menyangka, bahkan di saat seperti ini pun. Luna masih memilih untuk bertahan dan enggan berceral dengan Ardia

Sebaliknya, demi pria itu, Luna mengeluarkan dirinya sendiri dari Keluarga Basagita!

“Luria, kamu sudah gila

Setelah tertegun sejenak, Desi baru berteriak dengan marah sambil menangis. “Idiot ini bahkan nggak memedulikan hidup dan matimut Kenapa kamu masih saja berdiri di pihaknya?!”

“Apa kamu tahu konsekuensinya mengeluarkan dirimu sendiri dari keluarga? Kamu sendiri akan hancur!”

Di dunia yang sangat mementingkan kekeluargaan ini, orang yang dicampakkan oleh keluarganya diibaratkan seperti pohon tak berakhir dan air tanpa sumber air.

Ke depannya, dia akan menghadapi banyak rintangan dan cobaan.

Ardika juga menatap Luna dengan tatapan terkejut.

Awalnya dia mengira saat Luna berteriak padanya tadi, istrinya itu sudah sangat kecewa padanya.

Namun, dia tidak menyangka, Luna langsung memutuskan hubungannya dengan Keluarga Basagita

demi dirinya,

“Ardika memang sudah melakukan kesalahan dan membuat masalah yang sangat besar dengan menyebut–nyebut dirinya sebagai Dewa Perang! Tapi, niatnya baik.”

Luna mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata, “Aku yakin dia melakukan tindakan konyol dan kekanak–kanakan ini demi membersihkan nama Delvin dan menuntut keadilan bagi sahabatnya.”

“Tapi, Ardika, kamu nggak tahu, selain memiliki dukungan modal, Fiona juga didukung oleh tiga keluarga

besar. Kamu nggak akan bisa menang dari mereka.”

Sebelumnya, saat Ardika dituduh sebagai pembunuh Alden oleh Grup Lautan Berlian, awalnya Luna memilih untuk mendengar opini publik.

Namun, dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Jadi, kali ini dia memilih untuk memercayai Ardika!

Luna berjalan menghampiri Ardika dan menggandeng tangan pria itu, lalu berkata dengan penuh keyakinan. “Biarpun aku harus menjadi musuh seluruh dunia ini, aku tetap akan berdiri di pihak Ardika dan menghadapi masalah bersamanya!”

“Huh! Kalau kamu sendiri mau cari mati, nggak ada seorang pun yang bisa menghentikanmu! Kalau begitu, kamu hadapi saja masalah bersama idiot ini!” Original from NôvelDrama.Org.

“Nanti kamu harus ingat tulis surat pernyataan pemutusan hubungan dengan Keluarga Basagita! Aku nggak peduli apa yang akan kamu lakukan, yang terpenting jangan menyeret Keluarga Basagita!”

Tuan Besar Basagita mengentakkan kakinya dengan marah, lalu berbalik dan pergi.

“Luna, kamu benar–benar sangat bodoh! Pecundang yang dipandang rendah oleh penduduk seluruh negeri ini malah kamu anggap sebagai harta karun!”

“Kalian berdua sama–sama idiot, benar-benar cocok untuk satu sama lain!”

Setelah melontarkan ejekan kepada Luna dan Ardika, anggota Keluarga Basagita lainnya meninggalkan vila dengan ekspresi seolah berbahagia di atas penderitaan orang lain:

Walaupun Luna sudah terbiasa mendengar ejekan–ejekan mereka, tetapi mendengar kata–kata tajam mereka, Luna mengerutkan keningnya saking kesalnya.

“Sayang, kamu nggak perlu memedulikan mereka. Aku akan segera meredakan perbincangan di internet, bahkan membuat perbincangan–perbincangan panas itu menghilang tanpa meninggalkan jejak.”

Melihat kening istrinya berkerut, Ardika segera menghibur istrinya.

Adapun mengenai Luna memutuskan hubungannya dengan Keluarga Basagita, hal itu adalah hal baik

bagi Ardika.

Selain membuat Luna kesal, anggota keluarga tak berhati nurani seperti anggota Keluarga Basagita itu tidak akan memberikan keuntungan apa–apa untuk Luna.

Setelah kejadian ini, dia akan membuat Keluarga Basagita menyesali keputusan mereka mengeluarkan Luna dari keluarga hari ini!

“Huh! Jangan berbicara sembarangan! Apa kamu pikir aku memercayaimu?”

Dengan memasang ekspresi dingin, Luna menepis tangan Ardika.

Dia bersedia memercayai Ardika.

Namun, dia juga sangat tidak menyukai kebiasaan Ardika yang suka membual.

“Ardika, kalau putriku sampai mati karena kamu, mati pun aku nggak akan memaafkanmu!”

Setelah memelototi Ardika, Desi baru berjalan keluar dari rumah bersama Amanda dengan amarah yang bergejolak.

Handoko berkata, “Kak Ardika, Kak Luna mengingatkanmu juga demi kebaikanmu. Sebaiknya kamu

mengubah kebiasaan suka membualmu itu, lalu pikirkan bagaimana caranya agar Dewa Perang memaafkanmu.”

*Kak Ardika. Handoko benar. Semalam aku berada di sisimu. Aku tahu kamu nggak menyebut–nyebut dirimu sebagai Dewa Perang, tapi orang lain nggak percaya.”

Setelah berpikir sejenak, Futari berkata, “Kalau nggak, begini saja. Lagi pula, sekarang penduduk seluruh negeri ini sedang memantau gerak–gerikmu. Aku akan membuatkan sebuah akun instagram untukmu.”

“Setelah aku selesai membuat akun instagram untukmu, kamu bisa mengirimkan surat permintaan maaf kepada Dewa Perang, lalu mengunggahnya di internet. Usahakan menggunakan kata–kata surat permintaan maaf itu dipertimbangkan sebaik mungkin, agar ketulusanmu bisa terlihat jelas. Selain itu. sebaiknya kamu juga memberi sedikit penjelasan.”

“Mungkin saja setelah melihat surat permintaan maafmu, Dewa Perang akan memaafkanmu.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.