Chapter 54
Chapter 54
Bab 54
“Dor!”
Terdengar suara tembakan, lengan Black tiger terkena tembakan, kotak perak di tangannya terjatuh ke dalam laut.
Dia berteriak kesakitan. Sebelum dia merasa lebih baik, sekumpulan pengawal berpakaian hitam sudah melompat ke laut untuk menangkap “Chip”.
Black tiger terbengong sejenak, kemudian dia tersenyum dan muncul pikiran jahat: “Daniel, kamu mau Chipnya? Ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Carilah pelan-pelan…”
“Sungguh tidak masuk akal.” Ryan sungguh amat sangat marah, “Black tiger, kamu rela membuang Chipnya ke laut dan tidak memberikannya pada kami, awas kamu!”
“Para penyelam, kalian harus mendapatkan Chipnya.” Text property © Nôvel(D)ra/ma.Org.
“Baik.”
***
Sekeluarga 5 orang membelalakkan mata, dengan wajah penuh penasaran mengelilingi Roxy dan mengamatinya dengan cermat.
“Nenek, kata Nenek, Roxy mengeluarkan 1 butir telur?” Carles membuka matanya yang bersemangat, dan dengan penasaran memandangi pantat Roxy, “Bagaimana dia bisa bertelur? Dia ini burung beo, bukan ayam.”
“Bukan hanya ayam yang bisa bertelur.” Carlos memakai kacamatanya dan mencari informasi dengan komputernya, “Semua jenis burung bisa bertelur.”
“Namun, bukankah untuk bertelur, harus 1 jantan dan l betina? Keluarga kita hanya ada seekor beo saja, si Roxy.” Carles merasa tidak terbayangkan, “Dia adalah seekor burung beo tanpa pasangan, bagaimana bisa bertelur?”
“Apakah mungkin Roxy mencari beo jantan tanpa sepengetahuan kita?” Carla memegangi kepala kecil Roxy, dengan galak bertanya padanya, “Roxy, jelaskan dengan jujur, apakah kamu sembunyi- sembunyi dari kami untuk mencari pacar?”
“Pacar, pacar!” Roxy mengulang kata ini.
“Saya ingat. Penghuni Gedung seberang juga memelihara seekor burung beo. Roxy sering terbang ke sana untuk bermain dengannya.” Bibi Juni sudah mengerti.
“Bibi Juni, kapan Bibi sadar kalau Roxy bertelur?” Tracy lanjut bertanya.
“Begini…” Bibi Juni menceritakan kronologi kejadiannya. “Sore hari ini saya membersihkan sangkar Roxy, saya mendapati dia menelurkan I telur, saat itu saya juga kaget.”
“Saya nonton di TV, katanya, jika tidak menyimpan telurnya dengan baik, dia akan memakan telurnya sendiri, maka saya mengambil telurnya, membersihkan dan menyimpannya dengan
baik.”
“Kemudian saya pun ingin memberikan kalian sebuah kejutan, lalu saya tempatkan telurnya di sebuah kotak yang cantik, saya juga mengikat dengan simpul kupu-kupu berwarna merah muda. Tidak disangka, orang jahat itu mengira itu Chip dan merebutnya.”
“Kotak itu sebelumnya adalah kotak untuk menyimpan Chip.” Carles mengangkat tangan kecilnya yang gemuk dan dengan emosional berkata, “Sebelumnya aku menaruhnya di meja kamarku. Hari ini melihatnya di dalam sangkar, aku kira itu adalah Chip.”
“Ini juga bisa dikatakan, hal yang kebetulan membuahkan hasil yang baik.” Tracy berkata sambil mengelus dada, “Jika bukan karena orang itu salah mengira bahwa isi kotak itu adalah Chip dan ingin segera merebut pergi, khawatirk dia akan melakukan sesuatu pada kalian.”
“Jika begitu, kita harus berterima kasih pada Nenek dan Roxy.”
Carla memegang kepala kecil Roxy dengan manja.
“Bibi Juni, apakah Roxy mengeluarkan Chipnya?” Tracy menanyakan pertanyaan kunci.
“Tidak.” Bibi Juni mengerutkan alis dan menggelengkan kepalanya, “Saya setiap hari memperhatikannya, tetapi dia tidak mengeluarkan Chipnya.”
“Kalau begitu, gawat!” Wajah Tracy berubah menjadi serius.
“Mami, apanya yang gawat?” Carla memiringkan kepalanya dan bertanya dengan penasaran.
“Apakah kalian masih tidak mengerti?”
Wajah Carlos menjadi serius, dia menggoyangkan jarinya dan berkata dengan serius–
erius
“Orang jahat itu mengira isi kotak itu adalah Chip. Setelah itu, orang Grup Sky Well juga mengira orang jahat itu merebut Chipnya, lalu mengejarnya. Namun, kemudian, mereka pasti akan mendapati isi kotak itu bukan Chip, jadi..”
“Jadi, mereka masih bisa datang mencari kita?”
Carles dan Carla berteriak bersamaan.
Detik berikutnya, Carla buru-buru mendekap ke pelukan Tracy, menarik baju ibunya untuk menutupi wajahnya. Tubuh kecil yang gemuk itu ketakutan hingga gemetaran.