Bab 2273
Bab 2273
Bab 2273 Cepat Pergi
Terdengar suara tembakan, peluru mengenai betis Bibi Lauren.
Bibi Lauren langsung tumbang ke lantai, kakinya berlumuran darah…..
“Bibi Lauren.” Sonny segera melindunginya.
10 mutiara
Kedua orang saling memapah, ingin mengambil senjata dan mencoba melawan, tapi puluhan senjata diarahkan pada mereka, di atas kepala juga ada cahaya merah yang tak terhitung jumlahnya.
Meskipun mereka adalah dewa, tetap saja sulit untuk melarikan diri!
“Hentikan, hentikan!!!”
Dewi sangat murka sampai memukul pintu besi sel, ingin menghentikan mereka yang terus melukai orang.
Perwira itu tersenyum dingin, berkata dengan sungkan, “Berhubung Nona Dewi menyuruh berhenti, tentu saja kami harus patuh.” Content from NôvelDr(a)ma.Org.
Selesai bicara, dia mengeluarkan ponsel Dewi, langsung menghubungi sebuah nomor, “Nona Dewi, Anda sudah lama di sini, seharusnya sangat merindukan Tuan, ‘kan? Bagaimana kalau meneleponnya?”
Dewi menatap ponsel. Dia juga ingin tahu apakah sekarang bisa menghubungi Lorenzo.
Pengeras suara ponsel dinyalakan, terdengar suara operator, “Nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif, cobalah hubungi beberapa saat lagi.”
“Kelihatannya Tuan L tidak perhatian pada Anda.” Perwira itu mengerutkan kening, “Kalau begitu, kedua nyawa ini tidak berharga.”
Dia melakukan sebuah isyarat, para prajurit maju untuk menyeret Bibi Lauren dan Sonny….
“Lepaskan mereka, lepaskan.”
Dewi memukul pintu besi sel dengan panik. Sayangnya, sama sekali tidak ada orang yang memedulikannya.
Prajurit tidak peduli dengan luka Bibi Lauren dan Sonny, langsung meraih kaki mereka yang terluka, menyeret mereka ke luar. Sonny ingin meronta, tapi para prajurit menghantam kepalanya dengan senjata.
Kepala Sonny langsung berlumuran darah. Bibi Lauren ingin melindunginya, tapi juga dipukul dengan kejam.
Saat melihat adegan ini, Dewi sangat murka, segera mengerahkan kemampuannya ….
12:23 Tue, 6 Jun 2
Bab 2273 Cepat Pergi
RO
10 mutiara
Dengan sangat cepat, Rongrong terbang kembali dari jendela, melilit leher perwira itu dengan sangat erat. Perwira itu segera mengulurkan tangan untuk menarik Rongrong. Rongrong menggigitnya dengan kejam.
Perwira itu ketakutan sampai pucat, berteriak minta tolong,
Dua prajurit segera membantunya menarik Rongrong. Rongrong menggigit tangan mereka dengan kejam
Di saat yang sama, tiba–tiba ada sekelompok anjing polisi menerobos masuk. Para prajurit mengira orang mereka sendiri yang membiarkan masuk. Mereka juga memerintahkan anjing polisi menangkap Rongrong, tapi semua anjing polisi itu malah menerkam mereka.
Tiba–tiba, sekelompok prajurit tumbang ke lantai….
Suasana kacau.
Para tentara di ruang pantau ingin memakai senjata laser untuk membereskan Bibi Lauren dan Sonny, tapi takut akan melukai orang lain, maka terus tidak menembak.
Dan pada saat ini, seorang prajurit jatuh di samping sel. Dewi mengambil senjatanya, melepaskan beberapa tembakan ke kunci pintu.
“Dor, dor, dor“, akhirnya pintu terbuka.
Dewi segera bergegas keluar, memapah Bibi Lauren dan Sonny di tengah kerumunan, membawa mereka meninggalkan penjara.
“Tangkap mereka….”
Begitu berteriak, perwira itu langsung tumbang ke lantai dengan mulut berbusa.
Prajurit yang lain ingin menangkap Dewi dan yang lainnya, tapi malah diterkam oleh anjing polisi….
Para prajurit tidak mengerti. Jelas–jelas itu adalah anjing polisi yang mereka pelihara, kenapa sekarang malah melindungi Dewi? Demi melindungi Dewi melarikan diri, anjing–anjing itu bahkan tidak mau hidup lagi…..
Dewi memapah Bibi Lauren dan Sonny melarikan diri dari penjara bawah tanah, tapi tidak bisa berlari terlalu lama.
Dia sudah kelaparan selama beberapa hari, sekarang seluruh tubuhnya tidak bertenaga, masih harus memapah dua orang yang terluka, sama sekali tidak bisa bertahan terlalu lama ….
Para prajurit di belakang hampir berhasil mengejarnya. Sonny mendorong Bibi Lauren dan Dewi, berkata dengan cemas, “Nona Dewi, kalian pergi dulu.”
“Tidak, aku tidak bisa meninggalkanmu.”
Bab 2273 Cepat Pergi
Dewi masih ingin memapah Sonny, tapi Sonny malah mendorongnya, “Cepat pergi. Kalau tidak, kita semua tidak akan bisa pergi. Aku adalah orang Tuan, mereka tidak akan membunuhku.”
“Sonny….”
Dewi masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Bibi Lauren membujuk, “Yang terpenting sekarang adalah kamu bisa pergi dengan selamat. Kamu sedang hamil.”
Selesai bicara, Bibi Lauren menariknya pergi…..