Bab 2248
Bab 2248
www.wwwwww..
Bab 2248 Negosiasi
Setelah Dewi dibawa pergi, suasana seluruh Keluarga Moore menjadi suram.
Nola selalu menyeka air matanya diam–diam.
Sonny sangat panik dan terus menghubungi Jett.
Ada yang aneh, sebelumnya Jeff akan menelepon untuk mengetahui kondisi rumah setiap hari, tapi dia mendadak tidak bisa dihubungi setelah kejadian hari ini.
Sonny benar–benar tidak tahu harus melakukan apa dan hanya bisa mengirim pesan pada Jeff untuk memberi tahu situasi Dewi.
Robin tiba keesokan harinya, Sonny menyuruh orang untuk menjemputnya dan mereka tiba dengan selamat di kastel.
Setelah berdiskusi sepanjang sore dengan Willy di dalam kamar, Robin pun pergi melaksanakan.
tugas.
Siapa pun tidak tahu apa yang dia lakukan.
Sonny mendengar mereka sudah mencari tim pengacara, Sonny berkata bahwa Lorenzo juga punya tim pengacara sendiri, dan bisa diandalkan karena merupakan orang sendiri. NôvelDrama.Org holds this content.
Willy malah berkata tidak bisa memakai tim pengacara sendiri, tapi dia tidak menjelaskan dengan pasti alasannya.
Sonny sangat cemas, tapi Bibi Lauren memintanya memercayai Willy.
Lalu, tujuh hari pun berlalu…
Tidak ada kemajuan dari pihak Willy, malah berita terkait Dewi meracuni Michael makin hangat
di media.
Di internet, ada orang yang memberikan bukti secara anonim dan berkata dia adalah pelayan hotel dan melihat Dewi membiarkan ular berbisanya menggigit Michael, bahkan ada video yang menampilkan bagian punggung yang samar….
Meski video ini tidak menampilkan sosok Dewi, tapi memang ada adegan Dewi membiarkan ularnya menggigit Michael dan ini bukan editan maupun video palsu, tapi sungguhan.
Sangat jélas, kamera di ruangan saat itu yang mengambil keseluruhan adegan ini, seharusnya ada bagian dari video ini dipotong sebelum diunggah di internet.
Sonny sangat marah saat melihat berita ini, sekarang bisa dipastikan Nyonya President mencelakai Dewi, bagaimanapun tempat yang dipilih Nyonya Presiden pasti sudah melewati pemeriksaan ketat, tidak mungkin membiarkan pelayan untuk merekam secara diam–diam ….
Jadi, pasti dia yang menyuruh orang memasang kamera itu, dan tujuannya adalah membuktikan kesalahan Dewi.
Sonny makin marah saat membicarakannya, tapi Willy malah tertawa.
Bibi Lauren bertanya sambil mengerutkan alis, “Kenapa kamu tertawa?”
“Juliana akan segera menghubungiku.” Willy sangat yakin.
“Kenapa?” Mina juga penasaran, “Beberapa hari ini aku memikirkan segala cara agar bisa bertemu dengannya, tapi dia menolak dengan tegas, bahkan mengancam, kenapa pemikirannya bisa tiba- tiba berubah sekarang?”
“Seharusnya dia juga sudah melihat berita,” ujar Willy tenang. “Sonny bahkan mengerti prinsip yang begitu sederhana, mana mungkin dia tidak mengerti?”
Mina dan Sonny tertegun, Bibi Lauren segera bereaksi, “Maksudmu, Juliana sudah mengerti ini jebakan Nyonya Presiden?”
“Hm.” Willy menganggukkan kepalanya, “Dia orang cerdas.”
“Tapi …” Bibi Lauren tetap sedikit khawatir, “Dewi adalah musuhnya, apa dia akan membantu Dewi? Atau malah mengambil kesempatan untuk menghabisi Dewi dulu?”
“Dia tentu tidak akan membantu.” Willy sangat lugas, “Tapi dia juga ingin mencari tahu kenyataannya, kita punya kesempatan selama dia ingin tahu kenyataannya, apalagi dia seharusnya tidak ingin L berada dalam bahaya ….”
“Baiklah, masalah ini diserahkan padamu, terlalu memusingkan.”
Baru saja Bibi Lauren selesai bicara, ponsel Mina langsung berbunyi, dia sangat antusias saat melihatnya, “Juliana menelepon.”
Willy memberikan isyarat mata, dia bergegas ke samping untuk menerima telepon, lalu segera kembali dan berkata, “Pangeran, malam ini Nona Juliana ingin bertemu denganmu.”
“Hm.” Willy menganggukkan kepala, “Sonny, tolong kamu atur.”
“Baik.”
Sonny segera mengaturnya sesuai permintaan Willy, lalu mengantar Willy untuk bertemu Juliana.
Karena Willy sedikit kesulitan berjalan, setelah keduanya bertemu, Juliana pun memasuki mobilnya dan bertanya lugas, “Ada yang ingin Yang Mulia katakan padaku?”
“Seharusnya ada yang ingin Nona Juliana tanyakan padaku, ‘kan?”
Pangeran Willy menatapnya sambil tersenyum.
“Pangeran memang cerdas.” Juliana menatap dalam padanya, “Aku ingin tahu pendapat Pangeran terkait video di berita hari ini.”