Menantu Pahlawan Negara

Bab 699



Bab 699 Tuan Besar Misra Basagita

Gilang tidak hanya sekadar bermain–main memaksa anggota Keluarga Basagita untuk

berganti marga.

Tak lama kemudian, seluruh anggota Keluarga Basagita membawa berkas–berkas mereka ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, lalu mulai mengantre untuk mengurus

prosedur penggantian marga.

Begitu mereka menjalankan prosedur tersebut, informasi mengenai anggota Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan langsung tersebar luas. Belongs to (N)ôvel/Drama.Org.

Dalam sekejap, informasi tersebut langsung membuat Kota Banyuli gempar.

Setelah mendengar informasi tersebut, reaksi pertama semua orang adalah tidak memercayainya.

Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan?

Apa informasi ini tidak salah?!

Dua hari yang lalu, anggota Keluarga Basagita masih mengatakan bahwa Luna tidak layak bermarga Basagita dan mengusirnya dari Keluarga Basagita. Mereka melarang Luna untuk bermarga Basagita.

Tak lama setelah kejadian itu, Keluarga Basagita sendiri malah “kehilangan” marga mereka;

Namun, setelah staf dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil diam–diam mengambil foto kartu keluarga mereka dan menyebarluaskan foto tersebut, percaya atau tidak orang- orang harus memercayai hal tersebut.

Saat melihat satu per satu dari nama baru tercantum dalam kartu keluarga mereka, banyak anggota Keluarga Basagita yang saling melempar pandangan.

Kali ini, Keluarga Basagita benar–benar sudah menjadi bahan tertawaan.

Bahkan, mungkin saja hal ini bisa membuat orang lain tertawa hingga sakit perut!

Di Vila Cakrawala, tiba–tiba Amanda berlari menghampiri kakak dan kakak iparnya, lalu berkata, “Kak Desi, Kak Jacky, gawat! Sudah terjadi masalah besar!”

Desi sedang merawat kaki suaminya. Begitu mendengar suara heboh adiknya, dia berkata dengan kesal, “Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa kamu seheboh itu di hadapan anak–anak?”

“Masalah besar! Ini masalah besar!”

Amanda menyodorkan ponselnya, lalu berkata, “Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan. Nama Yanto berganti menjadi Yanto Misra, Wisnu menjadi Wisnu Misra, Wulan menjadi Wulan Misra….”

+15 BONUS.

“Hal yang paling menggegerkan adalah kini Tuan Besar Basagita berganti nama menjadi Viki Misra Basagita!”

Jacky buru–buru mengambil ponsel yang disodorkan oleh adik iparnya dan melihat layar ponsel tersebut.

Begitu dia melihat layar ponsel Amanda sekilas, dia langsung memukul sandaran tangannya. dan berteriak dengan marah, “Memalukan! Sungguh memalukan! Ayah benar–benar gegabah! Sebenarnya apa yang Ayah pikirkan?!”

Tuan Besar Misra Basagita.

Jacky tahu jelas ayahnya adalah seseorang yang paling mementingkan harga diri. Bagaimana mungkin dia bersedia menambahkan marga istrinya tepat di belakang namanya?

Bukankah ini sama saja dengan memberi tahu semua orang bahwa dia adalah menantu benalu Keluarga Misra secara tidak langsung?

Luna berjalan menghampiri orang tuanya, samar–samar ekspresi marah juga terlihat di wajahnya. “Mungkin karena mereka sudah menemui jalan buntu, mau nggak mau mereka terpaksa memohon pada Keluarga Misra. Aku dengar anggota Keluarga Misra sudah tiba di Kota Banyuli.”

“Keluarga Misra ingin memperluas bisnis mereka di Kota Banyuli, tapi mereka sama sekali nggak memiliki bisnis di sini sebelumnya. Jadi, mengambil alih aset Keluarga Basagita adalah cara yang paling mudah.”

“Biarpun sekarang aset–aset itu bermasalah, tapi bagi keluarga kaya terkemuka seperti

Keluarga Misra, selama mereka diberi cukup waktu, mereka pasti bisa menyelesaikan masalah-

masalah itu.”

Luna memang layak disebut berbakat dalam hal bisnis.

Tanpa butuh waktu lama, dia sudah bisa menebak rencana Keluarga Misra dengan tepat.

“Kupikir hal itu cukup bagus, biarkan saja Keluarga Misra menangani masalah–masalah itu,”

kata Ardika.

Ada orang yang mengambil alih kekuasaan Keluarga Basagita dengan tergesa–gesa, hendak memberi kontribusi kepada Kota Banyuli, tentu saja itu adalah sebuah hal yang baik baginya.

“Adapun mengenai anggota Keluarga Basagita berganti marga menjadi Misra, nggak masalah.

Ardika terkekeh dan berkáta, “Sayang, kelak kamu, Ayah dan Handoko adalah anggota Keluarga Basagita yang tersisa.”

Sungguh ironi, bukan?

Dua hari yang lalu, Keluarga Basagita mengusir Luna sekeluarga dan melarang Luna sekeluarga untuk menggunakan marga Basagita.

Kini, Luna sekeluarga malah berubah menjadi anggota Keluarga Basagita yang tersisa.

Ardika bahkan ingin berterima kasih kepada Keluarga Misra.

Orang yang memikirkan ide ini benar–benar orang yang genius!

“Ardika, tutup mulutmu! Kalau kamu nggak berbicara, juga nggak ada orang yang menganggapmu bisu!”

Luna memelototi Ardika dengan kesal.

Dia tidak menyangka di saat Jacky sudah kesal setengah mati, suaminya malah masih melontarkan kata–kata sindiran seperti itu.

Tepat pada saat ini, ponsel Luna berbunyi.

Panggilan telepon dari nomor asing.

Setelah menjawab panggilan telepon tersebut, dia baru mendapati orang yang meneleponnya adalah Wisnu.

Ya, Wisnu yang kini sudah berganti marga menjadi Misra.

“Luna, Kakek meminta kamu segera pergi ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan ganti namamu menjadi Luna Misra. Kamu sekeluarga harus berganti marga!” perintah Wisnu dari ujung telepon.

Luna kesal setengah mati, dia berkata dengan dingin, “Wisnu Misra, kalian sendiri yang melakukan tindakan memalukan, sekarang kalian malah ingin menyeret keluargaku?! Apa hubungannya kalian denganku?!”

“Gila, gila! Eh Luna dasar wanita jalang! Kamu sengaja membuatku kesal, ya?! Berani- beraninya kamu memanggilku Wisnu Misra…..

Tidak memedulikan teriakan orang di ujung telepon, Luna langsung memutuskan panggilan teleponnya..


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.