Menantu Dewa Obat

Chapter 136



Chapter 136

Bab 136

Terlihat jelas ada keangkuhan dan superioritas dalam nada suaranya.

Ini juga tidak heran karena kartu member Spoon & Stable tidak mudah didapatkan.

Jika dapat memiliki kartu member Spoon & Stable di kota Carson ini merupakan sebuah simbol status se seorang!

Dia tidak tahu bahwa Reva dan Nara yang ada di depannya masing – masing memiliki kartu VIP dan kartu Diamond.

Bagaimana mungkin para pelayan ini berani menghalangi mereka?

Nara tidak memasukkan kata – katanya ke dalam hati dan langsung masuk ke restoran bersama dengan Apple sambil tersenyum.

Di dalam sebuah bilik ruangan ada seorang pria berkulit putih yang sedang duduk disana dengan santai.

Saat melihat Nara, tiba – tiba matanya berkilau dan dia segera berdiri.

“Apple, siapa wanita yang cantik ini?”

Pria berkulit putih itu bertanya dalam bahasa Inggris dengan nada arogan, seolah – olah berbicara dalam bahasa ini dapat menunjukkan kekuasaannya. Text content © NôvelDrama.Org.

“Dia adalah teman baikku!”

Apple menjawab pria itu dalam bahasa Inggris sambil tersenyum. Dan pada saat yang sama dia berkata kepada Nara, “Maaf, Peter baru saja datang ke China dan belum terbiasa berbicara dengan bahasa Man darin.”

“Peter, kau harus beradaptasi.”

“Lagipula di kota Carson ini tidak semua orang memiliki pendidikan yang tinggi!”

Peter tampak sombong dan berkata: “Sayang sekali!”

“Bahasa kita adalah bahasa universal di dunia ini.”

“Dengan menguasai bahasa Inggris adalah satu – satunya cara untuk benar– benar dapat berintergrasi dalam peradaban dunia!”

Yang artinya jika tidak mengerti bahasa mereka maka akan dianggap tidak terintegrasi ke dalam perada ban dunia.

Reva mencibir dan merasa Peter ini terlalu sombong.

Apakah dia tidak tahu bahwa bahasa Mandarin adalah bahasa yang paling banyak di gunakan di dunia?

Lagipula negara mereka baru berusia beberapa tahun tetapi sudah berani berbicara tentang peradaban dunia?

Peradaban China adalah peradaban tertua dan terluas sepanjang sejarah!

Di sisi lain, Apple tersenyum sedikit yang seolah–olah menyetujui ucapan Peter.

“Mari, kuperkenalkan kalian!”

“Ini tunanganku, Peter.”

“Dan ini adalah sahabatku, Nara!”

Apple tersenyum dan sama sekali tak mempedulikan Reva yang ada disebelahnya.

“Nona cantik, suatu kehormatan dapat bertemu denganmu!”

Peter mengulurkan tangan untuk meraih tangan Nara dan pada saat yang sama membungkuk dan menciumnya.

Reva mengernyitkan keningnya dengan heran dan segera berdiri di depan Nara dan menghalangi tanga n Peter.

Peter mengerutkan keningnya dan menatap Reva dengan jijik.

“Hey cowok, di negara kita sikapmu yang mengganggu kultur kebudayaan cium tangan ini di anggap tidak sopan!”

Reva menjawab dengan dingin: “Di negara kita, seorang pria yang meraih tangan seorang wanita dan ingin me

Wajah Apple tampak menjadi sangat dingin kemudian dia berkata dengan serius, “Reva, apa yang sedan

“Apakah kau tahu bahwa di negara Peter, mencium tangan seorang wanita berarti memberikan respek te

“Kau ini pria cabul, pikiranmu penuh dengan pikiran kotor.”

“Pria yang bersikap begitu gentleman malah menjadi seorang preman di matamu?”

“Aku malah merasa kau sendiri yang preman!”

Wajah Reva tampak dingin dan berkata: “Aku tidak tahu apakah itu termasuk memberikan respek di nega

“Tetapi dengan dia bersikap seperti itu di negara kita artinya dia tidak menghormati seorang wanita!”

Apple tampak sangat kesal: “Peter kan bukan berasal dari negara kita. Bukankah seharusnya kau mengh

Reva: “Dia datang ke negara kita, bukankah seharusnya dia yang menghormati budaya kita?”

“Kau……”

Apple hanya bisa terdiam dan mengumpat dengan marah: “Aku tidak bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak berpendidikan seperti kau!”

“Nara, ayo makan, untuk apa kau membawa sampah seperti itu kesini? Apakah kau ingin membuat nafsu makanku hilang?”

“Kau suruh dia pulang dulu saja, jangan mempengaruhi suasana hati kita berdua!”

Next Chapter


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.