Chapter 133
Chapter 133
Bab 133
Akhirnya atas saran Reva, kemudian Herman memberikan jabatan kepada Tiger sebagai asistennya di p erusahaan.
Lalu Reva menuliskan dua resep untuk Herman, satu untuk Yuri dan satu lagi untuk Herman.
Yang diresepkan kepada Herman adalah untuk mengobati cedera di kaki Herman agar nantinya kaki Her man normal kembali dan dapat berjalan seperti biasa.
Pada sore hari Reva pergi menemui Nara dan menceritakan tentang Herman.
Nara pun langsung menyetujuinya.
Dia sangat mempercayai Reva dan selalu mendengarkannya seperti seorang anak gadis saja.
Nara segera memutuskan masalah itu dan menurunkan instruksinya.
Di sisi lain, Hiro yang mendengar berita itu segera pergi mencari Axel dan Alina lalu menceritakan hal itu kepada mereka.
Setelah mendengar berita itu Axel tampak sangat marah dan sambil menggebrak meja dia berkata: “Das ar bajingan, Reva ini, benar – benar keterlaluan dia!”
“Dia telah berjanji bahwa dia tidak akan menjadi bos perusahaan itu tetapi sebaliknya dia malah mencari temannya untuk menjadi bos. Lalu apa bedanya dengan dia sendiri yang menjadi bos?”
“Apakah dia benar–benar menganggap kita semua sebagai orang bodoh?”
“Tidak, aku harus mencari Nara!”
Lalu Hiro dengan cepat berkata: “Pa, tidak ada gunanya kau mencari kak Nara sekarang!”
“Kau lihat saja sekarang kak Nara telah ditipu oleh Reva. Apapun masalahnya dia selalu berada di pihak Reva.”
“Jika kau pergi mencarinya pasti akan bertengkar dengan parah dan tidak membuahkan hasil apa – apa.”
“Semakin kau bertengkar dengannya bukankah dia akan menjadi semakin dekat dengan Reva dan merasa Reva lebih baik?”
Axel mengernyitkan keningnya dan berkata: “Tetapi kita kan tidak mungkin
berpangku tangan saja tanpa melakukan apa – apa.”
“Apakah aku harus diam saja dirumah dan melihat Reva menelan semua harta keluarga Shu?”
Kemudian Hiro tersenyum dan berkata: “Pa, jangan khawatir, aku akan menangani masalah ini.”
“Di perusahaan itu aku masih ada beberapa teman baik.”
“Aku akan pergi mencari dan memberitahu mereka semua untuk membuat bos yang baru itu tak dapat bekerja disana.” Content (C) Nôv/elDra/ma.Org.
“Nantinya jika kak Nara menanyakan hal ini, kau hanya perlu mencegahnya agar tidak membuat masalah ini menjadi besar dan semuanya akan beres.”
Mata Axel tampak berbinar dan bertanya: “Benarkah?”
“Itu bagus sekali!”
“Hiro, kau memang paling bisa diandalkan.”
“Perbedaan kau dan Reva itu seperti langit dan bumi saja.”
Diam – diam Hiro merasa senang.
Saat dia menjadi manajer di perusahaan bahan obat waktu itu, dia telah menempatkan teman –– temannya di posisi – posisi penting di perusahaan itu.
Lalu setelah dia diusir keluar dari perusahaan bahan obat itu, beberapa temannya masih bekerja disana. Sehingga meskipun dia tak berada di dalam perusahaan itu, dia tetap dapat mengendalikan perusahaan bahan obat itu dari jarak jauh.
Dan setelah dia membereskan bos baru di perusahaan bahan obat itu maka kendali perusahaan itu tetap
Dia sudah menganggap perusahaan bahan obat ini sebagai bisnisnya sendiri. Bagaimana mungkin dia bi dalamnya?
Reva membawa Herman dan Tiger ke perusahaan bahan obat kemudian menjelaskan kepada Herman tentang bisnis perusahaan bahan obat itu. Tetapi tiba – tiba saja ada sekelompok orang masuk dan bertanya.
“Apakah kau adalah bos baru itu?”
Ujar seorang pria berambut panjang yang tergerai layaknya seorang preman dengan tatapan jijik di matan
Reva: “Ya, ini bos baru kalian, Herman!”
Si rambut panjang langsung berseru dengan marah: “Bajingan, memangnya aku sedang bertanya kepada
“Kau hanya seorang menantu sampah. Apakah kau benar– benar mengira harta dan bisnis keluarga Shu adalah milikmu?”
“Sialan! Kau kira dengan membujuk dan mendapatkan Nara, perempuan jalang itu lalu kau bisa berkuasa
“Kuberitahu yah, di mataku kau ini bukan siapa – siapa!”
“Kau tak punya hak untuk mengatakan apa – apa disini. Keluar kau!”
Reva mengernyitkan keningnya dengan heran. Sekelompok orang ini jelas – jelas datang kesini untuk mencari masalah.
Baru saja Reva mau berbicara, tiba–tiba Tiger langsung menghampiri.