Menantu Dewa Obat

Bab 1383



Bab 1383

Bab 1383 Axel pergi ke pesta ulang tahun

Tadinya Reva berencana untuk pulang ke kota Carson pada keesokan harinya, tetapi malam itu. dia menerima panggilan telepon dari Nara yang berkata hendak datang ke ibukota provinsi untuk melakukan sesuatu.

Sehingga Reva memutuskan untuk tidak pulang. Keesokan paginya, dia segera pergi untuk menjemput Nara.

Kali ini, Nara datang dengan membawa mobil dan Axel serta Alina juga ikut datang bersamanya.

Sekarang keluarga Shu telah memperoleh status yang sangat tinggi di kota Carson. Keluarga mereka menempati peringkat pertama dari kesepuluh keluarga terpandang di kota Carson.

Entah itu Axel ataupun Alina, mereka semua sama–sama memamerkan dirinya dengan sangat puas di depan para kerabat dan teman–teman mereka.

Jadi, kedua orang ini sangat menyukai Reva. Dan semakin mereka melihatnya semakin membuat mereka menyukainya.

Setelah berbasa – basi sejenak, akhirnya Reva baru mengetahui tujuan dari kedatangan mereka ke ibukota provinsi ini.

Ternyata Axel dan Alina ingin memperlebar rantai apotek mereka ke ibukota provinsi sehingga mereka datang ke ibukota provinsi untuk memahami situasi di ibukota ini.

“Pa, Ma, kalian ingin membuka apotek dimana?”

“Apa aku perlu membantu kalian untuk mengaturnya?”

Ujar Reva dengan tertawa.

Axel mengibaskan tangannya berulang–ulang dan berkata, “Reva, aku menghargai niat baikmu.”

“Tetapi, aku sudah mendiskusikannya dengan mamamu.”

“Salah seorang teman lama kita ada di sini dan dia akan membantu kita untuk mengaturnya!”

Alina juga menganggukkan kepalanya dengan sambil tersenyum, “Ya, Reva, kau tidak perlu khawatir tentang masalah itu.”

“Sebenarnya kami sudah memutuskan bahwa masalah apotek ini akan diurus oleh papamu dan

aku.”

“Kau sudah terlalu banyak membantu kami saat di kota Carson.”

“Di sini adalah ibukota provinsi dan kau tidak familier dengan tempat ini. Kalau di sini juga masih harus dibantu olehmu maka papamu dan aku juga akan merasa sangat tidak enak hati!”

“Kau tenang saja, kita masih punya beberapa teman lama di ibukota provinsi ini jadi masalah sepele seperti ini pasti tidak akan ada masalah sama sekali!”

Reva tidak mengatakan apa–apa tentang situasi dirinya di ibukota provinsi ini.

Apalagi, sepuluh keluarga terpandang di ibukota provinsi ini sekarang hanya tampak luarnya saja yang seolah tunduk kepadanya tetapi tidak ada yang tahu apa isi hati mereka.

Rencana Reva adalah dia akan memberitahu keluarganya tentang hal–hal ini setelah dia bisa menaklukkan kesepuluh keluarga terpandang itu dan membuat mereka semua tunduk kepadanya secara sepenuhnya dulu.

“Pa, Ma, kalau begitu maka kalian lanjutkan dulu kesibukan kalian atas hal–hal ini. Kalau ada. yang sesuatu yang dibutuhkan serta memerlukan bantuanku, kalian bisa langsung mengatakannya kepadaku!”

Ujar Reva dengan sambil tertawa.

Axel mengangguk – anggukkan kepalanya: “Hei, Reva, kau sangat pengertian!”

“Nara, kau benar–benar telah membantu kami mendapatkan seorang menantu yang

baik!”

Alina juga ikut mengungkapkan emosinya. Cara mereka berdua memandang‘ Reva sekarang sudah seperti melihat putra kandung mereka sendiri saja.

Nara merangkul lengan Reva dengan mesra. Dia merasa sangat bahagia sekarang.

Dia memiliki dukungan dari kedua orang tuanya, keluarga yang harmonis, karir yang lancar serta suami yang sangat dia cintai sekarang. Bukankah semua ini adalah kehidupan yang dia impi- impikan?

Reva tersenyum kecil: “Pa, Ma, setelah perjalanan yang begitu jauh, kalian pasti sudah merasa lelah, kan?”

“Aku telah memesan sebuah kamar suit untuk kalian di lantai atas. Kalian bisa pergi untuk beristirahat dulu.”

“Nanti siang kalian ingin makan apa? Biar aku pesankan untuk kalian dulu, bagaimana?”

Axel segera mengibaskan tangannya. “Aduhh, Reva, ini kan ibukota provinsi, aku dan mamamu sangat familier dengan tempat ini jadi kau tidak perlu khawatir.”

“Siang nanti papa mertua dari teman lamaku akan merayakan ulang tahunnya, jadi mamamu dan aku akan pergi ke acara ulang tahun orang tua itu. Oleh sebab itu kami akan makan siang di sana.” © 2024 Nôv/el/Dram/a.Org.

“Reva, kau ajak Nara untuk pergi jalan–jalan saja, tidak perlu mengkhawatirkan kami.”

Begitu mendengar ucapannya ini, Reva pun tidak memaksa lagi. Dia juga ingin menghabiskan waktunya hanya berduaan saja dengan Nara!

Setelah mengobrol sebentar lalu Axel dan Alina pun pergi dari sana.

Pertama–tama keduanya pergi ke mal yang cukup mewah di bilangan ibukota provinsi. Mereka berjalan–jalan di dalam mal itu dan membeli ukiran batu giok sebagai hadiah ulang tahunnya.

“Axel, apa… apa ini tidak terlalu mahal?”

“Hanya sebuah ukiran batu giok saja harganya hampir 300.000 dolar!”

Alina bertanya dengan agak tidak rela.

Axel melihatnya lalu sambil tersenyum dia berkata, “Sudahlah, kau juga jangan terlalu pelit.”

“Keluarga papa mertuanya yang berada di provinsi Yama ini terkenal kaya dan berkuasa.”

“Jadi sudah sepantasnya kita memberikan hadiah ukiran giok dengan nilai yang setinggi ini.”

“Apalagi, keluarga Shu kita juga sudah merupakan keluarga terpandang sekarang. Ada baiknya juga kita sering berhubungan dengan keluarga keluarga hebat seperti ini!“/


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.