Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 775



Bab 775

Meski Lanny ditampar, dia tetap menunjukkan senyuman yang eksentrik dan gila. “Aku ini orang gila. Kenapa semua penderitaan di dunia ini harus aku tanggung sendiri? Karena sekarang aku berada di neraka, aku akan menarik lebih banyak orang ke dalamnya. Kakak, salahkan dirimu yang mencintainya!”

Setelah mengatakan itu, Lanny seakan–akan teringat sesuatu dan menambahkan, “Kakak boleh menamparku, tapi jangan lupa, aku ini dalang di balik layar, tapi Kakak adalah pelaksananya. Kakak sendiri yang nggak mau percaya padanya, nggak peduli padanya, dan mengabaikannya. Orang yang menyakiti dan melukainya paling dalam itu bukan aku.”

Harvey menurunkan tangan yang dia angkat sebelumnya. Dia tahu Lanny tidak salah dalam

perkataannya. Dia sendirilah dalang di balik semua ini. Dia tidak punya hak untuk menyalahkan orang

lain.

Dia duduk dengan lesu sambil merokok. Matanya menatap hampa. “Dia sudah pergi sekarang dan aku kehilangan segalanya. Apa kamu bahagia?”

Pandangan Lanny jatuh pada wajah Harvey yang kurus dan lesu. Lanny terdiam. Entah apa yang sedang

dipikirkannya.

Suasananya menjadi hening seperti di kuburan. Setelah menghabiskan sebatang rokok, Harvey menatap Content bel0ngs to Nôvel(D)r/a/ma.Org.

Lanny lagi.

Setelah mengalami kejadian–kejadian itu, Lanny mengalami perubahan psikologis, bahkan menjadi sangat membenci Selena.

Saat Harvey menyadari kalau alasan ini membuat Lanny merusak hubungannya dengan Selena, merusak seluruh keluarga mereka, bahkan membuat mereka kehilangan anak–anak mereka. Harvey

merasa alasan ini agak lemah.

“Siapa lagi yang terlibat dalam hal ini?”

“Nggak ada yang lain, semuanya adalah perbuatanku. Tujuanku adalah menyiksanya untuk membuatnya mati dan tujuanku sudah tercapai sekarang. Kalau Kakak ingin membunuhku, lakukan

saja, aku nggak punya penyesalan apa pun.”

Lanny sudah menjadi seperti ini sekarang, tetapi Harvey juga tidak melakukan apa–apa.

Setelah Harvey keluar, Chandra mengikutinya. “Tuan Harvey, apa yang berhasil Tuan tanyakan?”

“Dia bilang dia cemburu pada Selena, tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres dengan ini.”

“Apanya yang tidak beres?”

“Lanny menyamar menjadi seorang pembersih di sekitarku selama beberapa tahun. Dia sudah ada di sini bahkan sebelum aku menikah dengan Selena. Dia bahkan memberiku obat dengan resep dari kampung halamannya setiap kali aku sakit. Kalau dia ingin aku mati, dia bisa melakukannya sejak dulu, jadi dia itu nggak ingin menyakitiku dan juga sangat peduli padaku. Dia tahu betapa pentingnya Selena bagiku. Aku akan sangat sedih kalau Selena mati. Bukannya tindakannya itu sangat bertolak belakang?”

Kata–kata Harvey membuat Alex bingung. “Apa maksud Tuan Harvey?”

“Aku merasa ada sesuatu yang dia sembunyikan. Hanya saja, alasan ini nggak cukup kuat, tapi dia sangat bersikeras. Tadinya aku berharap bisa menanyakan beberapa hal sekarang, tapi dia tetap nggak mau bicara.”

“Tuan Harvey, apa Tuan curiga kalau Nona Lanny punya hubungan dengan dalang yang menyerang nyonya dari balik layar?” kata Chandra mengungkapkan apa yang ingin diucapkan Harvey.

“Ya, orang itu sangat pandai menyembunyikan dirinya. Sulit untuk menemukannya dalam waktu singkat.

Lebih baik kamu mengikuti jejak Lanny dan melakukan penyelidikan dengan baik.”

“Saya mengerti, Tuan Harvey. Saya akan memerintahkan orang untuk menyelidikinya sekarang. Sebenarnya saya juga penasaran siapa yang sangat memikirkan nyonya sampai dia mulai merencanakannya sejak dulu.”

Kemudian Alex memukul pahanya dengan keras. “Saat itu adalah kesempatan yang bagus, hampir saja saya berhasil menangkapnya. Tahu begitu saya akan menembak langsung ke dadanya, dia pasti mati dan semuanya selesai.”

“Kalau saja dia kena tembak di tangan atau kaki, kita akan lebih mudah untuk membedakannya. Tapi sayangnya, malah kena di punggung. Kita tidak bisa menemukannya begitu dia mengenakan pakaian.”

Harvey menatapnya dengan dingin. “Pasti akan kita temukan! Atur orang untuk mengawasi Lanny dan lihat apa orang itu akan menghubunginya lagi. Lalu berita kalau Selena masih hidup harus dirahasiakan

dengan baik.”

“Baik.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.